Kamis, 04 Agustus 2011

Legenda Goa Keramat/ Goa Parat, Cagar Alam Pangandaran



LEGENDA GOA KERAMAT PARAT (PARAT CAVE)

Pantai Pasir Putih tembusan dari Goa Parat
Pengunjung menuju Goa Parat
Jika anda (pengunjung) yang pernah mampir dan berlibur di Pangandaran, seyogyanya anda menyempatkan diri masuk ke area Cagar Alam Pangandaran. Dikarenakakan di Cagar Alam ini pengunjung akan menemui beberapa pengalaman pribadi serta situs-situs, cerita asal muasalnya suatu tempat. Disi penulis akan mencoba menceritakan sedikit mengenai cerita Goa Keramat yang di sebut Goa Parat (Cave Parat).

Jarak antara Goa Panggung dengan Goa Parat ini sekitar 100 M. Dari namanya saja kita sudah barang tentu dapat mengetahui macam apa Goa Parat itu. Parat merupakan asal kata dari Bahasa Sunda dengan arti tembus. Jadi Goa Parat adalah Goa yang bisa dilewati dan ditembus sehingga 
2 Petilasan Syech Ahmad & Syech Muhammad di mulut Goa Parat
pengunjung dapat keluar Goa tidak harus ke mulut Goa pertama masuk, namun pengunjung bisa keluar dari mulut Goa satunya lagi. Dalam artian, pengunjung dapat menembus Goa dari sisi yang satu ke sisi lainnya. Panjang alur Goa Parat ini sekitar 150 M. Banyak sekali keunikan-kunikan yang ada di dalam Goa Parat ini.

Pertama kali pengunjung akan menemui 2 buah petilasan di mulut Goa parat yang pertama. Di sini diceritakan bahwa pada jaman dulu saat awalnya peradaban islam masuk ke Indonesia umumnya, Pangandaran pada khususnya, ada 2 orang Ksatria. Goa Parat atau Goa Keramat ini merupakan tempat bersemedi keluarga pangeran dari Mesir, yang bernama Pangeran Maja Agung, Pangeran Sumenda, Pangeran Kasepuhan (Syech Ahmad) dan Pangeran Kanoman (Syech Muhammad).

Mister P & Miss V di Goa Parat
Pangeran Maja Agung adalah ayah dari Syech Ahmad dan Syech Muhammad dari istrinya yang berdarah China, sedangkan Pangeran Sumenda adalah kakak dari Pangeran Maja Agung.

Pangeran Kasepuhan dan Pangeran Kanoman tersebut oleh ayahnya, Pangeran Maja Agung ditugaskan untuk menyebarkan agama islam dan Pangeran Maja Agung percaya kapada kedua anaknya tersebut karena mereka mempunyai kesaktian dari sepuluh jimat yang disebut “Konca Kaliman”. Dalam perjalannya Pangeran Kasepuhan (Syech Ahmad) dan Pangeran Kanoman (Syech Muhammad) mengikuti arah angina, akhirnya sampailah di tanah Jawa yaitu Pangandaran. Setelah kedua anaknya berpergian, ayahnya, Syech Maja Agung tidak menerima kabar dari mereka, karena rasa rindunya serta keinginannya untuk mengetahui beradaan kedua Pangerannya itu. Kemudian Syech maja Agung meminta bantuan Pangeran Raja Sumenda untuk mencarinya.

Atas petunjuk yang Maha Kuasa, akhirnya Pangeran Kasepuhan dan Pangeran Kanoman dapat ditemukan oleh pamannya itu (Pangeran Raja Sumenda) lalu memberitahukannya kepada adiknya, Syech Maja Agung pun segera menyusulnya, dan kedua pangeran (anaknya) tersebut berada di dalam Goa.
Memeluk mister P
Tidak dikisahkan dimana dan bagaimana akhirnya dari para Pangeran penyebar agama islam itu, namun pengunjung dapat menemui 2 buah makam (namun bukan kuburan) di mulut Goa Parat  dari Pangeran Kasepuahn (Syech Ahmad) dan Pangeran Kanoman (Syech Muhammad) yang sengaja di buat penduduk Pangandaran saat itu, yang pernah menerima ajarannya dengan tujuan untuk mengenang kedua panutannya yang kepergiannya tidak mereka ketahui.

Selain adanya petilasan kedua Syech penyebar agama Islam tadi, di dalam Goa Parat ini terdapat banyak sekali stalaktit dan stalagmite yang sungguh indah jika anda abadikan. Di dalam Goa Parat ini ada berbagai macam cerita yang mungkin anda bisa saja percaya atau bahkan tidak sama sekali. Seperti stalaktit yang yang disebut maaf, alat vital manusia baik untuk laki-laki (mister P) maupun untuk perempun (Miss V). Karena memang bentuk dan testur stalaktit ini menyerupai alat vital itu. Menurut cerita masyarakat (mitos) boleh anda percaya atau tidak jika pengunjung laki-laki menyentuh bahkan memeluk stalaktit mister P, maka mister P yang menyentuh batu itu akan lebih gede/besar dan vitalitasnya meningkat. Sedangkan untuk pengunjung perempuan jika menyentuh atau memeluk, merogoh lobang batu stalaktit yang mirip dengan stalaktit miss V, maka miss V si pemegang batu 
Batu Permohonan
itu  akan memberikan jaminan hebat kepada calon pasangannya. Namun jika kedua pengunjung kebetulan suami isteri dan bersama-sama menyentuh bahkan memeluk stalaktit mister P dan miss V tersebut, jika percaya anda akan di karuniai keturunan serta perkawinanannya akan langgeng. Kedua batu stalaktit itu telah beredar dimasyarakat luas. Sehingga keunikan ini pun pernah ditayangkan di acara TV swasta dengan judul Dua Dunia. Anda percaya atau tidak? Wallahu Alam Biss Showab.

Selain keunikan stalaktit mister P dan miss V tadi, ada juga keunikan lainnya di Goa Parat ini yaitu batu permohonan atau keinginan. Dimana batu permohonan tersebut mirip stupa candi Borobudur, dan sebelah atas kirinya ada sebuah lubang dengan di dalam lubang tersebut ada sebuah batu kecil sebesar kelereng. Menurut mitos, cerita, tahayul yang berkembang di masyarakat Pangandaran, jika pengunjung merogoh atau memasukkan tangan dan sempat menyentuh batu kecil sebesar kelereng di dalam atas stupa (batu permohonan) itu dan serta merta memejamkan mata sambil memohon kepada yang Maha Kuasa, apapun permohonannya itu akan segera terkabul. Tapi terkadang ada yang bisa menggapainya batu sebesar kelereng itu ada juga yang tidak bisa. Karena lubang kecil, batu permohonan itu lumayan tinggi dari alas goa Parat itu sendiri. Anda setidaknya berdiri dan berusaha harus berjingkit untuk menggapainya. Anda boleh percaya atau tidak (Bilieve or not).  Itulah sisi lain kehidupan dua dunia di goa Parat (Parat Cave) yang masih di percayai masyarakat setempat. Dan hal itulah yang menjadi daya tarik buat pengunjung khususnya mereka yang menyempatkan diri masuk ke Cagar Alam di Pangandaran.
Batu gong bila dipukul suaranya menggema mirip suara Gong
Keunikan lainnya yang ada di dalam Goa Parat (Parat Cave) ini adalah adanya sebuah stalaktit berbentuk pipih atau lempengan, dan ada bulatan kecil sebesar kepalan tangan manusia di atas lempengan batu tersebut namun memiliki keunikan jika ditabuh (dipukul) suaranya menyerupai suara kendang dan suara Gong. Salah satu pengunjung mencoba memukul kedua stalaktit tadi memang benar suaranya yang mirip sekali dengan rampak kendang dengan bunyi gong yang menggema di dalam Goa. Sungguh keunikan yang tak terkira, batu dipukul kok suara bisa seperti rampak kendang, Subhanallah.

Berfoto dengan background batu cristal
Keunikan lainnya di Parat Cave adalah terdapatnya stalaktit dan stalagmite jika kita sorot dengan penerangan semacam senter, maka batu stalaktit dan stalagmite tersebut akan bersinar seperti mengandung berlian. Namun hal itu terjadi karena pengapuran batu di Goa tersebut yang bercampur antar air yang berasal dari akar pohon dengan mineral yang berasal dari hawa (udara ) dari laut.

Keunikan lainnya adalah di Goa Parat tersebut seringkali dibuat untuk mengambil background cerita film silat seperti Pendekar Kelabang Seribu dengan bintang Barry Prima Advent Bangun, Titisan Gunung Merapi (Mak Lampir) dan lain-lain. Dalam 
Batu mengandung crsital
cerita film Mak Lampir kita sering lihat adegan Mak Lampir menerawang musuhnya lewat Kaca Benggala? Ternyata kaca benggala alat penerawang Mak Lampir tersebut merupakan stalagmite yang berbentuk cawan sebesar Ketel (penggorengan). Cawannya berair hasil tetesan air stalaktit yang berasal dari akar pohon yang bercampur dengan zat kapur. Menurut masyarakat setempat, air yang di cawan tersebut memiliki khasiat jika muka kita di basuh dengan air cawan stalagmite tersebut maka wajah kita terlihat awet muda. Percaya atau tidak, terserah anda.
Batu mirip hewan unta
Sungguh unik memang testure stalagmite yang ada di Goa Parat ini. Ada juga yang mirip punggung Unta, dengan lekukan punggung unta serta batu mirip paha unta sebelah bawahnya. Selain itu ada juga yang mirip paha ayam (Kentucky). Bahkan saking memiliki testure yang mirip benar dengan paha ayam, sering sekali para peternak ayam dari berbagai daerah yang sengaja bersemedi (muja) supaya peternakan ayamnya lebih berhasil lagi. Buktinya banyak sekali bekas-bekas pemujaan dengan dilengkapi alas dan bekas baker kemenyan di dalam Goa Parat tersebut. Selain itu di dalam Goa Parat ini dihuni oleh landak Goa yang jinak, jika pengunjung memberi makanan sejenis kacang, maka sekawanan Landak itu akan berhambur keluar mencicipi makanan yang di sebar pengunjung. Selain itu di atap Goa Parat ini banyak sekali kelelawar-kelelawar kecil yang sudah lama menghuni Goa Parat tersebut. Jika pengunjung ingin 
Batu mirip paha ayam
mencoba memasuki Goa Parat ini, sebaiknya  mempersiapkan diri dengan alat penerangan semacam senter, dan tidak cukup satu lebih baik bawa secukupnya sesuai dengan jumlah rombongannya. Atau bisa saja pengunjung menyewa senter beserta guidernya yang telah stand by di luar di mulut Goa Parat ini.

Begitu anda (pengunjung) keluar dari sisi yang satu mulut Goa Parat ini, pengunjung akan mendapati hamparan pasir putih yang sungguh menawan. Pantainya bersih, pemandangan alam laut serta dihiasi sederet gumpalan awan sungguh pas untuk background pengambilan gambar (foto) atau video dan lain-lain. Selain itu di bibir pantai pasir putih ini pengunjung akan ditawari untuk berwisata bahari dengan mengelilingi area Cagar Alam dengan biaya per orang Rp. 50.000,- dengan kapasitas angkut per perahunya 6-7 orang. Cukup menegangkan jika anda berkunjung ke Goa Parat ini dikarena dalam goa yang gelap gulita anda bisa saja terjatuh karena banyak sekali gundukan stalagmite dan tanah kecil yang berasal dari sisa pijakan di sendal atau sepatu kita sehingga membuat gundukan-gundukan kecil. Jika anda tidak berhati-hati, jangankan dalam kondisi gelap, dalam kondisi terang pun anda harus berhati-hati jika tidak kaki anda akan tersandungnya.


GALERI: FOTO DI GOA PARAT (PARAT CAVE) = GOA KERAMAT=

Ribuan Kelelawar kecil di atap Goa Parat


Hewan Landak penghuni Goa Parat

Beberapa pengunjung Goa Parat mengabadikan dgn camera



Berfoto ria dgn background stalaktit & stalagmite

Ujung tembusan disisi lain dari goa Parat menuju pantai Pasir Putih

Pengunjung berfoto di goa Parat


Berfoto diantara stalaktit dan stalagmite

Rusa (menjangan) jinak di area Cagar Alam







Berfoto di stalagmite mirip paha ayam





Berfoto di goa Parat dgn background stalaktit & stalagmite


Kera minum pocari sweat di Cagar Alam


Kera meroko di Cagar Alam




Lutung di rimba Cagar Alam
Cukup banyak keunikannya bukan di goa Parat, bagus juga untuk pengambilan gambar, yang penting bagus untuk pengalaman anda sebagai pengunjung di pantai Pangandaran dan Cagar Alam Pangandaran tentunya.

Jika anda berminat ke Green Canyon dan Pangandaran, kami siap membantu, hub. +6221 94145160; +6221454 99 676 dengan Harli





Tidak ada komentar: